Monday 15 November 2010

Bermain Tuhan?

Lagu ini memang bukan lagu baru Seringai.
Menurut saya lagu ini memang menggambarkan situasi di negara kita.
Seperti praktek kekerasan di jalanan dengan berlindung dibalik agama,
menghalangi jamaah agama lain untuk beribadah (juga dengan kekerasan).

Apakah semua sudah lupa dengan semboyan negara kita "Bhinneka Tunggal Ika" ?
Apakah "Toleransi dan kerukunan umat beragama" hanyalah sebuah kalimat yang sering dijumpai di pelajaran pendidikan moral di sekolah-sekolah?
Apakah keanekaragaman budaya dan kepercayaan di Indonesia yang dulu dibanggakan, dianggap produk orde baru sehingga harus dibuang?

Seringai - Bermain Tuhan
Album : Serigala Militia



Lirik :

Individu, individu merdeka.

Selamat datang di era kemunduran,
pikiran tertutup jadi andalan.
Praduga tumbuh tenteram,
menghakimi sepihak, sebar ketakutan.

Membakukan persepsi, bukan jadi jawaban
atau gagasan bijak.
Selangkah maju ke depan,
empat langkah ke belakang,
kita takkan beranjak.

Mereka, bermain Tuhan.
Merasa benar, menjajah nalar.
Dan kalau kita membiarkan saja, anak kita berikutnya.

Individu, individu merdeka.

Selamat tinggal, era kemajuan,
lupakan harapan dan kehidupan.
Menjauh dari akar masalah,
mendekatkan kepada kebodohan yang dipertahankan.

Privasi. Seni.
Siapa engkau yang menghakimi?
Masih banyak masalah, dan lebih krusial,
tidak bicara asal.

Mereka bermain Tuhan.
Merasa benar, menjajah nalar.
Dan kalau kita membiarkan saja, anak kita berikutnya.

"Sudahkah merdeka? Sudahkah dirimu merdeka?"

Individu, individu merdeka."

No comments: