Tuesday 14 December 2010

Day #15 : TV Sucks!

Dijaman sekarang ini, akses untuk mendapatkan berbagai informasi sangat mudah didapatkan terutama melalui internet. Akses internet sekarang ini sudah sangat mudah. Selain masih tersedianya banyak warnet, provider-provider internet sudah banyak bermunculan. Bahkan operator-operator GSM dan CDMA saat ini memiliki produk mobile internet dengan harga yang bervariatif.

Tetapi dengan sebegitu mudahnya akses informasi, mengapa stasiun-stasiun televisi lokal kita tidak memanfaatkan akses itu untuk mencari ide untuk program acara mereka? Hampir semua program televisi lokal isinya sinetron, infotaimen, dan reality show (lebih tepatnya sinetron yang dibuat seolah-olah seperti reality show). Satu-satunya yang bisa menghibur hanyalah saat mereka menayangkan film-film box office dan siaran langsung sepak bola. tanya kenapa

Monday 13 December 2010

Day #14 : Nekat

Tadi saya baru selesai ujian akhir semester yang sepertinya akan menjadi UAS terakhir saya di ITB sebagai mahasiswa pasca sarjana :p
Satu tantangan lagi yang harus dihadapi untuk mendapat gelar MT. aheeyyy. Semoga selama thesis, tidak dihinggapi kemalasan.

Karena ujian hari ini kebetulan adalah mata kuliah yang sempat diisi oleh dosen tamu yang sombong, dan sotoy. Selesai ujian tadi kami sempat bercanda-canda sedikit dan meniru gaya bicara si dosen tamu ini.

Kemudian teman saya bilang bahwa si dosen tamu ini juga suka menjelek-jelekan bangsa sendiri, dan mengagung-agungkan Amerika. Si dosen tamu ini pernah bilang bahwa anak muda Amerika pada berani - berani semua alias nekat, pada berani main skateboard dll. Lalu si dosen ini bilang, di Indonesia anak mudanya mana ada yang begitu.

Ternyata si dosen ini selain arogan, sotoy, dia juga sangat kurang pergaulan dan berwawasan sempit. Kenapa? Komunitas - komunitas skateboard, in-line skate, parkour dan extreme game lainnya sudah banyak tubuh di kota - kota di Indonesia. Apalagi masalah berani apalagi nekat. Indonesia boleh jadi salah satu bangsa dengan masyarakat ternekat di dunia, menurut saya.

Kenapa? Coba amati KRL - KRL di Jakarta pada pagi dan sore hari. Banyak yang berdesak-desakkan di sambungan gerbong, bergelantungan di pintu dan jendela, bahkan di atap gerbong kereta. Nekat? Menurut saya itu nekat. Kenapa mereka berbuat senekat itu? karena mereka setiap pagi beraktivitas di Jakarta baik itu menimba ilmu maupun mencari nafkah, mereka sudah harus tiba di pagi hari karena itu ada jam - jam tertentu di mana penumpang KRL padat sekali. Begitu juga pada sore-malam hari, daripada ketinggalan kereta dan harus menggunakan angkutan umum seperti angkot,kopaja,bus kota yang mungkin jauh lebih mahal, lebih baik mereka berdesak-desakan. Nekat untuk suatu alasan, bagian dari perjuangan hidup mereka.

Setiap 5 tahun sekali ada yang namanya pemilihan umum alias pesta demokrasi alias ajang pembodohan rakyat. Pemilu identik dengan kampanye, kampanye identik dengan convoy, iring-iringan, arak-arakan massal. Dalam arak-arakan pasti ada yang namanya kendaraan umum seperti angkot, kopaja, dll dicarter untuk arak-arakan. Angkutan-angkutan itu pasti penuh dengan para "simpatisan" baik di dalam kendaraan maupun diatap kendaraan! Bahkan terkadang ada orang tua nekat yang mengajak anaknya untuk ikut diatap. Nekat untuk upah ikut kampanye yang mungkin (maaf) tidak seberapa untuk orang-orang yang berkecukupan.

Di Indonesia sepakbola merupakan olahraga favorit. Setiap ada pertandingan sepakbola, baik itu divisi amatir sampai profesional pasti ada yang namanya supporter alias pendukung. Salah satu pendukung yang terkenal nekat adalah arek-arek Suroboyo yang dikenal dengan nama bonek alias bondo nekat atau kalau tidak salah artinya adalah modal nekat. Nekat dalam arti tidak peduli punya atau tidak punya uang, makan atau tidak makan yang penting mereka akan selalu mengikuti tim kesayangan mereka Persebaya Surabaya dimanapun Persebaya bertanding.

Oh iya satu lagi nekat yang benar - benar nekat, sewaktu gunung Merapi sedang aktif banyak warga yang sudah dilarang untuk tidak kembali ke desanya karena masih dalam status bahaya, tetapi mereka tetap kembali lagi ke desanya. Nekat? ya. Alasannya? Untuk melihat kondisi dan memberi makan ternak - ternak mereka. Mereka nekat karena ada alasannya. Ternak - ternak itu mata pencaharian mereka, seandainya pemerintah memperhatikan rakyatnya tidak sibuk dengan pencitraan yang semakin hari semakin idiot mungkin mereka pun tidak akan bertindak nekat seperti itu.

Ada lagi yang nekat demi menjalankan tugasnya menegakkan hukum, dan menjaga keamanan warga. Dulu di Bandung pernah ada perampokan bersenjata di toko perhiasan yang disinyalir dilakukan oleh teroris. Saat itu para teroris menggunakan senjata semi otomatis. Petugas kepolisian yang pertama datang ke lokasi perampokan, dari beberapa anggota polisi hanya satu orang yang membawa senjata api itupun hanya pistol revolver laras pendek. Alhasil, para perampok menang dalam baku tembak dan beberapa petugas polisi terluka. Mungkin beberapa orang melihat itu adalah nekat yang bodoh, konyol. Tetapi mereka tetap menjalankan tugas kan? Berusaha menghentikan sebuah tindakan kriminal walaupun memiliki keterbatasan senjata. Usaha mereka pun patut dihargai dong.

Jadi apa iya kita kalah nekat sama orang dari negara lain? Apa iya nekatnya mereka ada artinya jika dibandingkan dengan kenekatan saudara-saudar kita bangsa Indonesia yang sudah saya sebutkan diatas?

Wednesday 8 December 2010

Day #13 : Hal Bodoh Dapat Menyebabkan Penyesalan Seumur Hidup!

Setelah kemarin meliburkan diri dari program 30 Hari Menulis dikarenakan long weekend akhirnya saya kembali menulis (alasan!!!)

Saya tulis judul kegiatan aman yang membahayakan. Maksudnya bagaimana?
Kegiatan aman bisa berubah menjadi membahayakan dalam situasi tertentu.

Yang paling jelas tentu saja menggunakan telepon seluler saat sedang mengemudi! Karena itu saya sangat mendukung undang-undang yang melarang pengemudi mengoperasikan telepon selulernya ketika berkendara. Saya heran, masih ada aja orang - orang yang cukup idiot untuk mencak - mencak ketika ditilang karena menggunakan hp saat mengemudi. Buat dia aman, buat orang lain belum tentu!

Kegiatan yang lain yang dapat membahayakan adalah ketika di sekitar kita ada anak - anak (anak kecil). Baru saja tadi ibu saya cerita, ada kejadian dimana istrinya teman ibu mengalami kecelakaan ketika sedang korek kuping! Saat itu sang korban sedang melakukan kegiatan membersihkan telinganya dengan cotton bud, kemudian entah bagaimana ceritanya sang anak menepuk tangan sang ibu yang sedang membersihkan telinga, sehingga telinganya sang ibu tertusuk cotton bud dan mengucur deraslah darah dari telinga si ibu yang ditepuk anaknya itu.

Karena itu Bapak saya langsung menasehati saya, ketika nanti punya anak. Kita sebagai orang tua harus selalu mengawasi anak dan juga kita harus berhati-hati juga dengan kegiatan yang kita lakukan. contoh nyata ya insiden cotton bud yang sudah saya ceritakan tadi. Anak memang sebaiknya tidak dilarang ini itu, tetapi harus selalu tetap diawasi oleh orang tuanya. Lalai sedikit, akibatnya bisa fatal dan menjadi penyesalan seumur hidup!

Kadang ada orang - orang tertentu yang melihat orang tua melakukan tindakan tindakan preventif untuk sang anak dianggap overprotektif, seperti yang orang tua saya lakukan saat saya dan adik saya masih kecil. Semua stop kontak ditutupi dengan karton dan lakban, semua sudut-sudut furniture seperti tempat tidur, sofa, meja, dll yang sudutnya tajam dibungkus dengan busa. Bahkan waktu saya kecil, saya sama sekali tidak diperbolehkan memegang penserut (sleper) pensil, apalagi gunting (ini menjelaskan kenapa saya sampai detik ini tidak bisa menggunting dengan rapih!).

Tetapi bukankah memang lebih baik melakukan tindakan-tindakan pencegahan daripada nantinya sesal dikemudian hari? Seberapa pentingnya sih mahir dalam menggunakan gunting saat masih kecil ketika resikonya adalah (mungkin) kehilangan salah satu jari tangan atau luka gores permanen? kalo itu anak saya, saya tidak mau ambil resiko!

Apa iya lebih memilih interior rumah harus selalu terlihat bagus dan rapih tanpa ada tambalan-tambalan busa di setiap sudut lancip furniture rumah, jika resikonya anak tersandung kemudian terbentur sudut tajam tersebut dan mengalami cacat seumur hidup? mau menanggung resiko seperti itu? saya sih tidak mau!

Pembatasan-pembatasan seperti tidak boleh pegang gunting dll, apa tidak membuat anak menjadi kurang kreatif? Untuk menumbuhkan kreatifitas anak tidak harus selalu menempatkan anak dalam resiko yang besar kan? Bapak saya setiap malam di paviliun rumah (alm) Eyang Ti (nenek) mengajarkan saya dasar pertukangan, seperti menggunakan palu,tang,gergaji dan kakatua (sejenis tang untuk melepas paku). This is an explanation why I'm so awesome in carpentry, NOT! ;p

Intinya, jika beruntung dikaruniakan anak oleh Tuhan. Jaga dan rawat karunia terbesar itu dengan baik. Sebisa mungkin jaga jangan sampai ada hal-hal teledor,sembrono,dan bodoh menjadi malapetaka dan membuat diri kita menyesal seumur hidup!

Akhir kata, maaf kalau terdengar seperti mengkuliahi atau menceramahi. Saya sendiri belum pengalaman karena belum berkeluarga. Tetapi jika nanti saya berkesempatan dikaruniai anak oleh Tuhan, dalam membesarkan anak saya akan mencontoh orang tua saya. Kenapa? Karena saya bersyukur kedua orang tua saya sangat mencintai dan menyayangi, serta selalu menjaga saya dan adik saya.

Alhamdulillah.

*seiring dengan tulisan ini, kami sekeluarga untuk sementara ditinggal oleh adik saya yang sedang dalam perjalanan menunaikan tugas ke negeri orang. Have a safe trip, brother...GODSPEED!*

Friday 3 December 2010

Day #12 : Alhamdulillah

Alhamdulillah hari ini sepertinya akan ditutup dengan hal-hal yang positif.

Setelah memulai hari ini dengan sangat buruk seperti bangun kesiangan, dan tidak sempat bimbingan tesis dengan dosen pembimbing tetapi akhirnya ada hal positif yang membahagiakan yang saya alami.

Apakah itu? Menghabiskan waktu bersama pacar saya. Awalnya saya hanya iseng untuk menemui pacar saya dikantornya. Pacar saya mengajak makan diluar. Saya setuju, tapi kemudian saya bilang untuk mampir kerumah saya untuk simpan mobil karena repot kalau pergi dengan dua mobil.

Dijalan, pacar saya menelpon saya. Dia mengatakan kepalanya sakit, dan dia memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Saya pun membujuk dia untuk tetap kerumah saya untuk istirahat karena jalanan ke arah rumahnya kalau sore adalah macet dimana-mana.

Akhirnya pacar setuju untuk istirahat dulu dirumah saya. Sampai rumah, ibu menawarkan untuk memesan makanan karena si mbak tidak masak. Akhirnya saya dan pacar saya menghabiskan waktu berdua hanya menonton film dan makan banyak sampai kekenyangan. Bagi sebagian orang hal itu terdengar membosankan, tetapi bagi saya hal itu menyenangkan.

Thank you for today, honey. :)

Thursday 2 December 2010

Day #11 : Hari Baik

Kemarin adalah hari baik untuk saya.
Kemarin setelah bangun pagi, saya merasa memiliki hawa positif saat itu.
Dan ternyata memang hal itu benar adanya.

Pemodelan untuk tesis saya berjalan dengan baik, hasilnya pun memenuhi syarat yang sudah ditetapkan oleh standard code yang ada.
Sorenya bersama sang pacar, kami nonton film Babies di Ciwalk. Biarpun filmnya tanpa alur tetapi kami sangat terhibur melihat keluguan para bayi di film itu.
Ketika jemput pacar dikantornya pun, ternyata saya dibeliin kebab. Kebetulan saya akhir-akhir ini memang lagi suka banget sama yang namanya kebab.

Setelah beres nonton, kami ke mangkok ayam di setiabudi. Walaupun ada insiden yang tidak mengenakan disana tapi semua itu terhapus karena makanannya enak. Setelah makan, kami sempatkan ke Periplus. Saya nemu 3 seri buku warcraft, harganya pun cocok tapi ga jadi beli mengingat minggu depan sudah UAS dan saya pun sebisa mungkin sebelum libur natal dan tahun baru sudah bisa maju untuk seminar tesis yang kedua.

Jadilah yang beli buku disana hanyalah pacar saya. Dari Setiabudi, pacar saya mau cari DVD serial dan kami pun ke movie room di wirangun-angun. Saya menemukan DVD The Big 4 (Metallica,Anthrax,Megadeth,Slayers) Live From Sofia. Selama ini saya hanya melihat cuplikan-cuplikan konser ini di Youtube. Akhirnya kesampaian juga punya DVDnya.

Ya, saya bisa bilang bahwa kemarin adalah hari baik untuk saya. Pemodelan untuk tesis berhasil, makan enak, dan dapet dvd. Semoga hari inipun menjadi hari yang lebih baik lagi untuk saya. Amin!

Wednesday 1 December 2010

Day #10 : Gimana Rasanya Kerja Kantoran?

1. Bangun subuh, tapi tidak tidur lagi. Melainkan bersiap-siap untuk ngantor.
2. Berangkat pagi, ikut-ikutan kena macet di jalan demi ga kena semprot si bos.
3. Jam pulang kantor tidak menentu, terkadang bisa ga pulang karena deadline.
4. Belum tentu ada waktu untuk main game, kecuali weekend.
5. Weekend pun belum tentu libur, tergantung deadline project.
6. Di tengah-tengah padatnya kerjaan, tiba-tiba kerjaannya nambah.
7. Ngebimbing adik-adik mahasiswa yang lagi kerja praktek.
8. Udah niat mau ambil cuti, di tolak si bos cutinya.
9. Hari menjelang gajian terasa lambat.
10.Facebook, YM diblok admin kantor.

Poin-poin diatas adalah rangkuman dari keluh kesah, dan suka duka teman-teman saya yang saat ini merupakan orang-orang kantoran.

Saya sendiri merasakan kerja kantoran hanya 2 minggu saat kerja praktek, karena sisanya dihabiskan di lapangan.

Tidak semua orang ingin kerja kantoran, banyak yang lebih senang mengembangkan usaha dll. Saya sendiri punya keinginan untuk punya usaha salon mobil, cafe, dan restoran keluarga. Tetapi saya pun punya keinginan untuk merasakan kerja kantoran.

Pada waktunya, sayapun akan mengalami menjadi pekerja kantoran dan memiliki pengalaman tersendiri yang mungkin unik,konyol,menyebalkan,menyenangkan,dll.