Wednesday 8 December 2010

Day #13 : Hal Bodoh Dapat Menyebabkan Penyesalan Seumur Hidup!

Setelah kemarin meliburkan diri dari program 30 Hari Menulis dikarenakan long weekend akhirnya saya kembali menulis (alasan!!!)

Saya tulis judul kegiatan aman yang membahayakan. Maksudnya bagaimana?
Kegiatan aman bisa berubah menjadi membahayakan dalam situasi tertentu.

Yang paling jelas tentu saja menggunakan telepon seluler saat sedang mengemudi! Karena itu saya sangat mendukung undang-undang yang melarang pengemudi mengoperasikan telepon selulernya ketika berkendara. Saya heran, masih ada aja orang - orang yang cukup idiot untuk mencak - mencak ketika ditilang karena menggunakan hp saat mengemudi. Buat dia aman, buat orang lain belum tentu!

Kegiatan yang lain yang dapat membahayakan adalah ketika di sekitar kita ada anak - anak (anak kecil). Baru saja tadi ibu saya cerita, ada kejadian dimana istrinya teman ibu mengalami kecelakaan ketika sedang korek kuping! Saat itu sang korban sedang melakukan kegiatan membersihkan telinganya dengan cotton bud, kemudian entah bagaimana ceritanya sang anak menepuk tangan sang ibu yang sedang membersihkan telinga, sehingga telinganya sang ibu tertusuk cotton bud dan mengucur deraslah darah dari telinga si ibu yang ditepuk anaknya itu.

Karena itu Bapak saya langsung menasehati saya, ketika nanti punya anak. Kita sebagai orang tua harus selalu mengawasi anak dan juga kita harus berhati-hati juga dengan kegiatan yang kita lakukan. contoh nyata ya insiden cotton bud yang sudah saya ceritakan tadi. Anak memang sebaiknya tidak dilarang ini itu, tetapi harus selalu tetap diawasi oleh orang tuanya. Lalai sedikit, akibatnya bisa fatal dan menjadi penyesalan seumur hidup!

Kadang ada orang - orang tertentu yang melihat orang tua melakukan tindakan tindakan preventif untuk sang anak dianggap overprotektif, seperti yang orang tua saya lakukan saat saya dan adik saya masih kecil. Semua stop kontak ditutupi dengan karton dan lakban, semua sudut-sudut furniture seperti tempat tidur, sofa, meja, dll yang sudutnya tajam dibungkus dengan busa. Bahkan waktu saya kecil, saya sama sekali tidak diperbolehkan memegang penserut (sleper) pensil, apalagi gunting (ini menjelaskan kenapa saya sampai detik ini tidak bisa menggunting dengan rapih!).

Tetapi bukankah memang lebih baik melakukan tindakan-tindakan pencegahan daripada nantinya sesal dikemudian hari? Seberapa pentingnya sih mahir dalam menggunakan gunting saat masih kecil ketika resikonya adalah (mungkin) kehilangan salah satu jari tangan atau luka gores permanen? kalo itu anak saya, saya tidak mau ambil resiko!

Apa iya lebih memilih interior rumah harus selalu terlihat bagus dan rapih tanpa ada tambalan-tambalan busa di setiap sudut lancip furniture rumah, jika resikonya anak tersandung kemudian terbentur sudut tajam tersebut dan mengalami cacat seumur hidup? mau menanggung resiko seperti itu? saya sih tidak mau!

Pembatasan-pembatasan seperti tidak boleh pegang gunting dll, apa tidak membuat anak menjadi kurang kreatif? Untuk menumbuhkan kreatifitas anak tidak harus selalu menempatkan anak dalam resiko yang besar kan? Bapak saya setiap malam di paviliun rumah (alm) Eyang Ti (nenek) mengajarkan saya dasar pertukangan, seperti menggunakan palu,tang,gergaji dan kakatua (sejenis tang untuk melepas paku). This is an explanation why I'm so awesome in carpentry, NOT! ;p

Intinya, jika beruntung dikaruniakan anak oleh Tuhan. Jaga dan rawat karunia terbesar itu dengan baik. Sebisa mungkin jaga jangan sampai ada hal-hal teledor,sembrono,dan bodoh menjadi malapetaka dan membuat diri kita menyesal seumur hidup!

Akhir kata, maaf kalau terdengar seperti mengkuliahi atau menceramahi. Saya sendiri belum pengalaman karena belum berkeluarga. Tetapi jika nanti saya berkesempatan dikaruniai anak oleh Tuhan, dalam membesarkan anak saya akan mencontoh orang tua saya. Kenapa? Karena saya bersyukur kedua orang tua saya sangat mencintai dan menyayangi, serta selalu menjaga saya dan adik saya.

Alhamdulillah.

*seiring dengan tulisan ini, kami sekeluarga untuk sementara ditinggal oleh adik saya yang sedang dalam perjalanan menunaikan tugas ke negeri orang. Have a safe trip, brother...GODSPEED!*

No comments: