Thursday 17 May 2012

My Thought

It's been awhile since my last post. Melihat kondisi disekitar kita saat ini melalui pemberitaan di media massa, saya jadi merasa takut. Saya takut bahwa negara kita ini akan menjadi seperti UK yang digambarkan dalam film V for Vendetta. Dimana orang tidak boleh memiliki literatur yang dianggap "sesat" oleh penguasa. Dilarangnya literatur, buku, tesis, yang dianggap "sesat" adalah bentuk awal dari hilangnya kebebasan suatu individu untuk memiliki sifat kritis, untuk memiliki sebuah gagasan, dan hilangnya kebebasan untuk melakukan sebuah forum diskusi. Okelah, dalam V for Vendetta itu bisa dibilang ekstrim. Tapi tidak menutup kemungkinan kita sendiri mengarah kesana. Sekarang begini, terjadi pada kita baru - baru ini suatu organisasi massa melakukan terror terhadap sekumpulan kecil orang yang sedang berdiskusi sebuah buku bersama penulisnya. Saya yakin dalam kumpulan itu tidak semuanya setuju dengan isi buku itu, ada yang tidak sependapat, atau ada yang tidak mengerti dengan isi buku itu karena itulah fungsinya sebuah forum diskusi untuk bertukar pikiran. Jika ada kejadian seperti ini, menurut logika anda siapa yang harus dilindungi oleh aparat penegak hukum? Kalo menurut saya seharusnya peserta diskusi inilah yang dilindungi oleh penegak hukum, tapi kenyataannya malah si ormas inilah yang "dibela" oleh aparat penegak hukum. Silahkan nilai sendiri. Biasanya saya cukup menahan diri untuk tidak mengeluarkan pendapat saya tentang kejadian - kejadian di negara kita ini saat melibatkan ormas tertentu, karena saya takut dicap darah saya halal, saya takut di cap JIL (Jaringan Islam Liberal), saya takut di cap yang aneh -aneh. Tapi untuk kasus yang satu ini, saya tidak bisa menahan diri untuk tidak menuangkan pendapat saya ini. Silahkan cap saya JIL, atau simpatisan JIL. Toh tidak ada yang tahu apa yang ada dibenak saya tentang agama, konsep Ketuhanan, dan JIL. Toh tidak ada yang tahu apakah saya setuju dengan gagasan gagasan JIL. Hanya saya bisa mengatakan saya tidak setuju dengan JIL dan saya tidak juga seratus persen setuju dengan gerakan anti-JIL. Silahkan cap saya kafir, toh yang mencap saya kafir itu ibadahnya belum tentu diterima disisi Tuhannya. Sekian, *tidur lagi*

No comments: